Bukit pergasingan



Beberapa hari yang lalu gw naik Bukit Pergasingan (lagi). Buat gw, gak ada bosan-bosannya menikmati panorama alam yang disediakan oleh bukit yang satu ini. Terletak di Desa Sembalun, untuk menuju Bukit Pergasingan lo harus naik motor duu kurang lebih 3 jam dari Kota Mataram. Jangan lupa bawa jaket karena hawanya dingin banget. Apalagi pas lagi musim panas kayak bulan September gini, dinginnya minta ampun. Ya, Desa Sembalun akan terasa dinginnya di pagi dan malam hari saat musim panas.


Jalan-Jalan ke Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok Timur

Setibanya di Desa Sembalun, gw bareng teman-teman gw yang lain markirin motor di Sekretariat Pemuda Sembalun yang namanya CDC. Disini juga kita membayar tiket masuk menuju Bukit Pergasingan sebesar 10 ribu perak aja. Setelah memastikan alat-alat kami lengkap, tenda, matras, sleeping bag, alat masak, dan logistik, kamipun naik ke bukit yang memiliki ketinggian kurang lebih 1700 mdpl.

Jalan-Jalan ke Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok Timur

Perjalanan ke Bukit Pergasingan sifatnya soft trekking. Untuk sampai ke tempat ngecamp di dekat pohon cemara, kita mendaki selama kurang lebih 2 jam. Jadi kami membawa air beberapa botol untuk persiapan di jalan. Gak usah banyak karena di atas ada mata air kok. Meskipun kecil saat musim kemarau, yang penting kan ngalir, bersih dan jernih.

Perjalanan di satu jam awal cukup menantang. Kemiringan mencapai 70 derajat (ini perkiraan coy).  Selama di perjalanan, tidak henti-hentinya kami takjub menikmati panorama alam Desa Sembalun yang terlihat dari Bukit Pergasingan. Hamparan kebun-kebun warga bak permadani yang menyejukkan mata. Bukit-bukit yang lain berdiri kokoh menemani puncak Sang Rinjani. Sungguh, inilah pemandangan terindah di Pulau Lombok.

Jalan-Jalan ke Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok Timur

Sayang seribu sayang, ada sedikit pemandangan yang cukup mengganggu. Ada kebakaran di Gunung Rinjani. Tampak dari kejauhan asap mengepul. Saat gelap mulai menyapa, terlihatlah api merah yang melahap tumbuhan-tumbuhan yang ditemui. Wuih, kamipun penasaran apa penyebabnya. Tapi pada siapa kami bertanya? Pada ilalang yang begoyangkah? Hehe, akhirnya kami melanjutkan perjalanan dan menyimpan pertanyaan tadi saat turun nanti.




Jalan-Jalan ke Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok Timur

Berangkat pukul 17.00 WITA kami tiba di Puncak Pergasingan pukul 19.30 WITA. Langsung bangun tenda karena dinginnya gak nahan. Ada yang buat api unggun dan ambil air. Setelah itu masak, and enjoy the star. Nikmati bintang2 sambil becanda riang di api unggun. Saat inilah gw ingin berucap, "maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?".

Keesokan paginya kamipun bangun pagi-pagi sekali agar tidak ketinggalan moment sunrise. Dimana matahari tebit dari balik Bukit Anak Dara dan menyinari Puncak Rinjani secara perlahan. Perpaduan warnanya bagaikan lukisan terindah di balik kanvas. Subhanallah. Maha Suci Allah dengan segala ciptaan-Nya.




Jalan-Jalan ke Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok Timur

Puas menikmati alam pergasingan, setelah sarapan kamipun turun kembali menuju Desa Sembalun. Pengalaman kali ini benar-benar gak akan terlupakan. Oh iya, untuk pertanyaan mengapa Rinjani terbakar, kami menemukan jawabannya saat turun. Ada beberapa kemungkinan. Pertama, kata sumber yang gw lupa tanyain namanya, kebakaran terjadi hampir setiap tahun. Bisa jadi itu karena gesekan antara ilalang kecil sehingga menimbulkan percikan api yang berujung pada kebakaran. Kedua, karena ulah manusia. Entah itu para pendaki yang membuang puntung rokoknya saat masih menyala sembarangan, ataupun warga setempat yang berburu tanpa perlengkapan lengkap. Sehingga saat mereka kedinginan, mereka secara sengaja membakar hutan dan tau2 gede aja. Keget, terus kabur. Demikianlah, banyak penyebabnya. Jika oleh manusia, pasti bisa diminimalisir, setidaknya dari diri sendiri dulu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar